• Matinya Gunung


    Allah berfirman:

    وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا
    Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya (Thaha : 105)
    Bagaimana gunung dihancurkan?
    Dari atas ataukah dari bawah?
    Ia akan dihancurkan seluruhnya. Pada hakikatnya, gunung terbentuk dari material yang berbeda dari bebatuan samudra. Gunung muncul ke permukaan bumi karena mengikuti teori apungan, sama seperti gunung es di laut dan samudra yang mengapung di atas air. Jadi, gunung mengapung dengan akarnya di atas satu material yang kepadatannya sangat tinggi, yaitu material yang berwarna merah yang tak lain adalah astenosfer. Material ini bisa membuat batu menjadi cair, atau semi cair, atau lunak. Di atas inilah gunung mengapung, mengingat kepadatannya jauh lebih sedikit dibandingkan kepadatan material tersebut. Gunung-gunung mengikuti hokum apungan (continental drift). Ketika perapuhan (korosi) atau pengikisan (erosi) terjadi kepada kepala atau puncak gunung, gunung akan terangkat naik ke atas secara berkelanjutan hingga akarnya tercabut dari lapisan semi-cair (astenosfer). Gunung pun menjadi mati, sementara proses erosi dan korosi terus berlanjut.
    Jadi, bagaimana gunung mati? Matinya gunung ialah dengan berhenti bergerak secara total sebab gunung pada hakikatnya bergerak.
  • 0 comments:

    Post a Comment

    Powered by Blogger.