• Sungai di Bawah Laut Hitam


    Sebuah sungai raksasa, yang dipercaya sebagai sungai keenam terbesar di dunia baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan Inggris. Yang luar biasa, sungai ini ditemukan di dasar Laut Hitam, sebuah laut dalam antara Eropa tenggara dan Asia Kecil.
    Dengan menggunakan kapal selam robot, para ilmuwan dari Leeds University meneliti dan memindai dasar laut di dekat Turki itu. Sungai yang ditemukan di dasar Laut Hitam ini, memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil.
    Aliran air, yang membawa air asin dan sedimen, 350 kali lebih besar dari Sungai Thames di Inggris.
    Ini adalah satu-satunya sungai bawah laut aktif yang ditemukan. Letaknya di Selat Bosphorus yang mengalir dari Mediterania ke Laut Hitam. Aliran air sungai bawah tanah itu disebabkan perbedaan kadar garam. Ini menyebabkan air Mediterania mengalir seperti sungai, yang menciptakan alur-alur dan genangan yang dalam.
    Penemuan ini akan membantu menjelaskan bagaimana kehidupan bisa bertahan di kedalaman laut, yang jauh dari perairan kaya nutrisi karena jauh dari tanah. Sungai bawah laut lah yang bertugas membawa sedimen dan nutrisi.
    Dr Dan Parsons, pemimpin tim peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Bumi dan Lingkungan, Universitas Leeds, kepada Sunday Telegraph, mengatakan, "Kepadatan air di sana lebih padat dari air laut di sekitarnya karena memiliki salinitas yang lebih tinggi dan membawa begitu banyak sedimen."
    "Sungai itu mengalir dari beting laut dan keluar melalui daratan abisal, seperti halnya sungai di darat," demikian penjelasan Dr. Parsons, seperti dimuat laman Daily Mail, Minggu 1 Agustus 2010.
    Dataran abisal di laut mirip seperti di gurun pasir, bedanya dataran air ini bisa menyediakan nutrisi dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mahluk yang hidup di dalamnya.
    "Itu memiliki peran yang penting, seperti arteri, yang memberikan kehidupan di laut dalam."
    Perbedaan utama sungai di bawah laut ini adalah bahwa aliran air berlawanan dengan sungai-sungai di darat.
    Saluran di Laut Hitam adalah satu-satunya yang ditemukan masih mengalir dan membuktikan bahwa saluran ini misterius dibentuk oleh sungai di bawah air. Tidak seperti parit laut, yang formasi geologi yang terbentuk pada bagian terdalam dari laut akibat pergerakan lempeng tektonik, saluran sungai berkelok-kelok di dasar laut dibentuk melalui proses pengikisan endapan lumpur.
    Dr Parsons menemukan bahwa sungai bawah tanah di dasar Laut Hitam mengalir dengan kecepatan sekitar empat mil per jam, mengalirkan 22.000 meter kubik air per detik. Ini 10 kali lebih besar dari sungai terbesar Eropa, Rhine.
    Sungai bawah laut ini Sungai mengalir hanya sekitar 37 mil hingga mencapai tepi beting laut sebelum menghilang ke laut dalam.
    Penemuan ini menegaskan kembali kebenaran firman Allah dalam QS Al Furqon 53:
    وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا
    Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
    Dan, juga QS Ar Rahman 19-20
    مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
    Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
    :بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
    antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
  • 0 comments:

    Post a Comment

    Powered by Blogger.