• Istighfar Dapat Menyembuhkan Komplikasi Kejiwaan



    Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 135:
    الَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ ……….
    Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?...........
    Nabi bersabda, “Siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari kesempitannya dan kelapangan dari kesedihannya, serta memberinya Rezeki dari arah yang tidak disangka –sangkanya.” (HR. Abu Dawud)
    Para ahli jiwa mengatakan, orang-orang yang menderita komplikasi kejiwaan biasanya diakibatkan oleh tekanan batin sejak kanak-kanak atau akibat peristiwa traumatik yang mereka alami. Saat beranjak dewasa, perasaan tertekan ini semakin membesar sehingga menyebabkan komplikasi kejiwaan, bahkan dapat menimbulkan beberapa penyakit.
    Oleh sebab itiu, para ilmuan menyimpulkan bahwa tindakan mengakui kesalahan di hadapan orang lain biasanya dapat menjernihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit. Kedokteran modern menamakan istilah ini dengan psychoanalysis, yaitu pengakuan seorang pasien tentang masalah-masalah kejiwaan yagn dialaminya di hadapan seorang dokter jiwa atau psikiater.
    Ilmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadits Nabi yang berbbicara tentang istighfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Ini merupakan mu’jizat nabawi dibidang ilmu kejiwaan. Saat seseorang mengakui kesalahan dan dosanya lalu memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka perbuatannya itu akan menimbulkan ketenangan batin sehingga ia tidak lagi merasa bersalah dan berdosa.
  • 0 comments:

    Post a Comment

    Powered by Blogger.